Kota Gorontalo, Dinkesprov – Mengawali tahun 2022, Sub Recipient Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo memulai kick off meeting Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV (P2PHIV) Dukungan Global Fund Komponen AIDS, Selasa (12/04/2022) bertempat di Grand Q Hotel Kota Gorontalo.
Global Fund pada project tahun 2022-2023 mulai mendukung Kabupaten Gorontalo dalam penanganan HIV AIDS setelah sebelumnya hanya Kota Gorontalo yang didanai oleh Global Fund.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman, SH., mengungkapkan terget yang ingin dicapai adalah “three zero” yaitu zero new HIV infections (menurunkan hingga meniadakan infeksi HIV baru), zero AIDS-related deaths (menurunkan atau meniadakan kematian berkaitan dengan AIDS) dan zero discrimination (meniadakan diskriminasi terhadap ODHA).
“90% semua orang harus mengetahui dia HIV atau tidak, ketika sudah mengetahui maka 90% harusnya sudah diobati dan yang sudah diobati harusnya 90% sudah diperiksa viral load secara rutin. Nah, untuk mencapai kearah sana hari ini kita diskusikan itu siapa yang berperan sebagai apa”, kata dr. Yana.
Kadinkes berharap hasil pertemuan dapat memberikan masukan, solusi dan motivasi untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian HIV AIDS.
“Harapannya Insya Allah pertemuan ini bisa memajukan dan mengoptimalkan kinerja dalam penanggulangan HIV AIDS di Provinsi Gorontalo”, pungkasnya.
Sejak dilaporkan pertama kali tahun 1987, penularan HIV AIDS di Indonesia terus meningkat. Seiring dengan penemuan orang dengan HIV AIDS (ODHA) baru terus bertambah, demikian juga dengan ODHA yang mendapat pengobatan.
Secara nasional akumulasi data HIV AIDS tahun 2021 sebanyak 291.476 kasus dengan rincian HIV sebanyak 208.920 kasus dan AIDS sebanyak 82.556 kasus. Untuk Provinsi Gorontalo jumlah HIV AIDS secara akumulasi hingga maret 2022 berjumlah 744 kasus dengan rincian HIV 370 kasus dan AIDS 374 kasus.
Angka-angka tersebut belum menggambarkan jumlah yang sebenarnya diperkirakan angka tersebut hanya 10-20% dari kasus yang sebenarnya. Fenomena gunung es ini menjadi tantangan dan membutuhkan kerja sama lintas program dan lintas sektor.
Rilis : MD
Foto/Video : ILB
Editor : Nancy Pembengo