Kota Gorontalo, Dinkesprov – Dalam menyamakan presepsi antara masing-masing bidang pencegahan dan pengendalian penyakit kabupaten Kota se provinsi Gorontalo. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menggelar Rapat koordinasi teknis (Rakontek), Selasa (26/3/2019) di Hotel Damhil.
Rakontek yang mengambil tema ‘sinergitas program dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menuju Gorontalo Hebat ini sebagai wujud dalam merencanakan program P2P sepanjang tahun 2019. Sekaligus mengevaluasi capaian kinerja bidang P2P tahun 2018.
“Kita menginginkan output dari kegiatan ini. Adanya finalisasi data program P2P, rencana kegiatan selama tahun 2019 dan usulan kegiatan untuk tahun 2020 mendatang,” ucap Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Reyke Uloli saat menyampaikan laporan panitia pelaksana.
Pada kegiatan ini juga diberikan penghargaan kepada Dinas Keminfo dan Persandian Provinsi Gorotnalo, Biro Humas dan Protokol Provinsi Gorontalo, Kanwil Kemenag Gorontalo dan MUI Provinsi Gorontalo yang sudah mensukseskan program kampanye imunisasi Rubella tahun 2018.
Kegiatan ini sendiri dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Darda Daraba, Direktur pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonosis, Kemenkes RI, Dr. Sitti nadia tarmizi, M.Epid, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Triyanto Bialangi serta peserta dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se Gorontalo, serta lintas sektor.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Darda Daraba mengungkapkan bahwa bidang kesehatan adalah salah satu fokus yang menjadi program utama dari pemerintahan Provinsi Gorontalo.
“Program Kesehatan lebih prima harus kita wujudkan hingga masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya,” kata Darda.
Menurut Darda bahwa pelayanan kesehatan dan program eliminasi penyakit harus dituntaskan pada kegiatan Rakontek ini.
“Sebab ini sebagai bentuk kita dalam pencegahan dan pengandian penyakit. Saat ini beban penyakit mulai bergeser dari pengakit menular kepada penyakit tidak menular. Dimana penyakit-penyakit tidak menular sudah menyumbangkan penyakit tertinggi terhadapa masyarakat. Sehingga bagaimana kita dapat memecahkan masalah ini,” tandas Darda. (TIK/gps).