Kota Gorontalo, Dinkesprov – Peningkatan fasilitas kesehatan dalam menunjang pelayanan kesehatan baik di fasilitas kesehatan dasar maupun rujukan mutlak diperlukan dalam upaya mendukung program pemerintah “Indonesia Sehat”. Alat kesehatan, merupakan komponen penting setelah obat yang digunakan dalam pelayanan kesehatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melalui seksi Produksi Distribusi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) melaksanakan kegiatan Workshop Peningkatan Penggunaan Alat Kesehatan Dalam Negeri dalam Implementasi Instruksi Presiden, Selasa (22/10/2019) di Hotel Horison Nayumi Kota Gorontalo.
Acara dibuka oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Suleman Mile, SKM., M.Kes., yang mewakili Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Adapun peserta berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta tenaga kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (fasyankes) Primer maupun Rujukan dengan jumlah peserta 73 orang.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya implementasi Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan sehingga dapat mendorong penggunaan alat kesehatan dalam negeri oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan, ungkap Suleman.
Menurutnya, penggunaan alat kesehatan masih banyak bergantung pada produk-produk luar negeri. Saat ini, 90% penggunaan alat kesehatan untuk Rumah Sakit masih menggunakan alat kesehatan impor.
“Padahal jika di bandingkan dengan alat-alat kesehatan buatan dalam negeri, produksi dalam negeri tidak kalah dalam segi kualitas, disamping itu alat-alat kesehatan produksi dalam negeri jauh lebih murah” kata Suleman.
Untuk itu, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk mensosialisasikan penggunaan alat-alat kesehatan produksi dalam negeri kepada tenaga kesehatan di fasyankes dan tentunya pemegang kebijakan di dinas kesehatan kabupaten/kota sehingga dapat menghidupkan industri-industri alat kesehatan dalam negeri, pungkas Suleman.
Bertindak sebagai narasumber pada kesempatan ini, Kasubdit Produk Diagnostik Invitro dan Alat Kesehatan Khusus, Direktorat Penilaian Alkes dan PKRT Kementerian Kesehatan RI, ibu Dra. Rully Makarawo, Apt. Beliau juga mengungkapkan selama 3 tahun terakhir pertumbuhan industri alkes naik sekitar 41,97% atau bertambah 81 industri.
“Ini merupakan bukti nyata bahwa Kemenkes mendorong peningkatan kemandirian produksi alkes dalam negeri” beber Rully.
Rully juga menjelaskan berbagai upaya juga terus dilakukan Kemenkes untuk memperkenalkan alat kesehatan dalam negeri diantaranya mengadakan pameran-pameran alkes dalam negeri di event-event kesehatan nasional, Kerjasama dengan Kemenristek Dikti untuk bimbingan teknis hilirisasi riset alat kesehatan dengan beberapa universitas, BPPT, LIPI,
dan memprioritaskan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan dalam negeri melalui e-tendering dan e-purchasing berbasis e-catalogue.
Diharapkan dengan dukungan berbagai pihak baik pusat dan stakeholder di daerah dapat meningkatkan penggunaan alkes dalam negeri sehingga dapat mengembangkan kemandirian industri alkes dalam negeri agar dapat menghasilkan alkes yang aman, bermutu, bermanfaat, dan alkes karya anak bangsa ini bisa dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat menuju kemandirian Alkes di Indonesia.
Rilis : Zhya
Foto : Seksi Prodis Alkes dan PKRT
Editor : Nancy Pembengo & MD