Kabupaten Gorontalo, Dinkesprov – Memperingati hari Hepatitis Sedunia Tahun 2021, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menggelar berbagai kegiatan yang dilakukan di Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango, Jum’at (30/07/2021).
Tema global peringatan ini adalah “Hep Can’t Wait” dan untuk Indonesia adalah “Segera Tangani Hepatitis”
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mendeteksi dini Hepatitis pada ibu dan buah hati agar anak-anak Indonesia khususnya di Provinsi Gorontalo terhindar dari penyakit Hepatitis. Program Deteksi Dini Hepatitis B pada Ibu Hamil adalah program memutuskan rantai penularan Hepatitis B dari Ibu ke anak dengan cara Skrining Hepatitis B pada ibu hamil di awal kehamilan, pemberian vitamin K, HB0 dan HBIG kepada bayi yang lahir dari Ibu Hepatitis B kurang dari 24 jam kelahiran serta dilanjutkan dengan imunisasi dasar nasional HB 1, 2 dan 3 kemudian dilakukan follow up Bayi umur 9-12 Bulan.
“Misi ini adalah penyelamatan nasib anak-anak bangsa yang terlahir dari ibu yang menderita hepatitis dan itu harus menjadi perhatian, kepedulian dan diharapkan peran disegala lapisan masyarakat bersama-sama melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian”, ungkap Kadis Kesehatan Provinsi, dr. Yana Yanti Suleman, SH., saat diwawancarai Tim Infokom.
Hepatitis adalah penyakit yang menyerang organ hati dan sangat berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian.
“Hepatitis terdiri dari hepatitis A, B, C, D dan E dan antara hepatitis yang satu dengan lainnya tidak berkaitan, tetapi bisa menyebabkan kematian untuk itu sedini mungkin harus dicegah”, ucap dr. Yana.
Adapun kegiatan yang dilakukan selain membagikan brosur dan leaflet yang berisi informasi tentang hepatitis di Kabupaten Bone Bolango, juga dilakukan kegiatan monev follow up bayi 9-12 bulan dan program deteksi dini Hepatitis B pada ibu hamil di Kabupaten Gorontalo.
“Salah satu upaya pencegahan adalah dengan deteksi dini dan penyebaran informasi, edukasi melalui kegiatan promotif kepada masyarakat seperti yang dilakukan secara bersama-sama antara Dinkes Provinsi dan Kabupaten/Kota serta seluruh lapisan masyarakat”, pungkasnya.
Penyakit hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia, termasuk Indonesia. Virus hepatitis B telah menginfeksi sejumlah 2 miliar orang di dunia dan sekitar 240 juta merupakan pengidap virus hepatitis B kronis, penderita hepatitis C di dunia diperkirakan 170 juta orang dan sekitar 1,5 juta penduduk dunia meninggal setiap tahunnya disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B dan virus hepatitis C. Indonesia merupakan Negara dengan pengidap hepatitis B nomor 2 terbesar diantara negara-negara anggota WHO SEAR (South East Asian Region).
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Balitbangkes tahun 2013, penderita hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan 20 juta orang (Prevalensi hepatitis B sebesar 7,1% dan
hepatitis C 1%). Indonesia digolongkan ke dalam daerah dengan Prevalensi hepatitis B dengan tingkat endemisitas menengah sampai tinggi.
Rilis : MD
Foto : P2P
Editor : Nancy Pembengo
Deteksi dini menjadi langkah pertama dalam mencegah Hepatitis D, dan penyebaran informasi serta edukasi berperan penting. Selain itu, menariknya, batang kaktus pakis giwang juga disebut memiliki khasiat sebagai obat Hepatitis. Informasi ini sangat berharga untuk mendorong kesadaran dan tindakan preventif dalam menjaga kesehatan liver kita.