Kota Gorontalo, Dinkesprov – Badan Pusat Statistik menyelenggarakan Survei Perilaku Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19 (SPMPMPC-19) secara daring (online) selama periode 16-25 Februari 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Yana Yanti Suleman, SH., menyambut baik hasil survei ini sebagai bahan informasi dalam upaya melakukan pencegahan dan pengendalian Covid-19.
“Survei ini bagus sekali sebagai informasi bagi kami sebagai instansi yang melakukan upaya penanganan kesehatan baik melakukan edukasi, kegiatan 3T maupun vaksinasi covid-19” ucap dr. Yana.
Kadinkes juga berharap lembaga lain juga dapat mempublikasikan hasil riset dan surveinya terkait penanganan covid-19 maupun vaksinasi.
“Berbagai riset yang dilakukan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan serta memberikan feed back positif dalam meningkatkan upaya-upaya pencegahan dimasa yang akan datang” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono dalam pengantarnya mengatakan survei ini dilakukan sebagai bagian dari upaya percepatan penanganan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia.
“SPMPMPC-19 bertujuan untuk mendukung penyusunan kebijakan pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19 melalui penyediaan informasi tentang kepatuhan diri dan masyarakat sekitar terhadap protokol kesehatan, pendapat masyarakat tentang vaksinasi, dan respons masyarakat dalam menyikapi masa pembatasan kegiatan” kata Margo.
Margo Yuwono juga berharap, survei ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pihak terkait dalam penanagan covid-19 dan vaksinasi.
“Hasil survei yang disajikan dalam booklet ini diharapkan dapat menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan pengguna data untuk berbagai kepentingan. Selamat menikmati booklet ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa mengaruniai kesehatan untuk kita semua dan memberikan kekuatan dan kemudahan dalam mengatasi pandemi dan memulihkan kondisi pasca pandemi” tulisnya diakhir pengantar.
Survei Perilaku Masyarakat Pada Masa Pandemi COVID-19 tahun 2022 ini menggunakan rancangan non- probability sampling yang disebarkan secara berantai (snowball). Desain kuesioner disusun dengan mengedepankan kenyamanan responden, dengan harapan banyak anggota masyarakat yang secara sukarela berpartisipasi dalam survei yang relatif singkat.
Berikut ringkasan hasil SPMPMPC-19 :
- Kepatuhan responden terhadap protokol kesehatan secara umum sudah baik. Namun, beberapa perilaku responden dalam melaksanakan protokol kesehatan masih perlu mendapatkan perhatian, seperti kurang patuh dalam menghindari kerumunan (22%), menjaga jarak minimal 2 meter (23%), dan mengurangi mobilitas (24%).
- Kepatuhan responden di wilayah Jawa-Bali lebih tinggi dibandingkan Luar Jawa-Bali dalam melaksanakan protokol kesehatan. Masih cukup banyak responden di Luar Jawa-Bali yang belum patuh dalam menghindari kerumunan (34%), menjaga jarak minimal 2 meter (36%), dan mengurangi mobilitas (36%).
- Sebagian besar responden menilai kepatuhan dirinya dalam melaksanakan protokol kesehatan sudah cukup baik, tetapi responden menilai bahwa tingkat kepatuhan masyarakat sekitarnya dalam menerapkan protokol kesehatan masih kurang patuh, khususnya dalam hal mengurangi mobilitas (54,1%), menjaga jarak (54,4%), dan menghindari kerumunan (54,4%).
- Sebagian besar responden sudah tidak asing lagi dengan tes COVID-19. Mayoritas responden melakukan tes COVID-19 karena program kantor (51,0%) atau untuk memenuhi persyaratan perjalanan (38,1%). Sementara itu, terobosan fasilitas telemedicine dari pemerintah sudah cukup dikenal responden (41,8%%), namun perlu untuk terus ditingkatkan publisitasnya.
- Kesadaran responden dalam mengikuti program vaksinasi sudah cukup baik, tetapi masih terdapat sebagian orang yang khawatir dengan efek samping dan tidak percaya efektivitas vaksin (29% dari responden yang belum divaksin).
- Mayoritas responden merasa jenuh/sangat jenuh selama PPKM diberlakukan (65% responden). Kegiatan yang banyak dilakukan responden agar tetap bersemangat adalah dengan banyak berdoa, berkomunikasi dengan keluarga, dan melakukan hobi.
- Atensi responden dalam mengikuti pemberitaan mengenai perkembangan COVID-19 dan respons pemerintah terlihat tidak cukup tinggi. Meski demikian, penyampaian informasi dan edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat sudah sangat baik dengan 91 persen responden mengaku sudah pernah menerima informasi/edukasi prokes COVID-19.
Hasil lengkap Survei ini dapat di download pada link dibawah ini :
Rilis : MD
Editor : Nancy Pembengo