Kota Gorontalo, Dinkesprov – Awal tahun 2019, Bidang Kesehatan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melaksanakan Rapat Bidang yang diikuti oleh Pejabat Pengawas, Fungsional dan Pelaksana program, Selasa (8/1/19) bertempat di aula Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Bidang, dr. Rosina Kiu dan melakukan review serta evaluasi capaian indikator program di tahun 2018 serta rencana pelaksanaan kegiatan tahun 2019.
Dalam Arahannya, dr. Nina mengatakan Kegiatan di bidang Kesehatan Masyarakat memiliki indikator kesehatan yang merupakan titik penilaian keberhasilan program kesehatan pada umumnya yaitu Angka Kematian Ibu dan Bayi, bagaimana penanganan gizi buruk serta kesehatan lingkungan yang menjadi suatu patron utama.
“Kerja tim yang solid ini kami harapkan dapat menjadi modal untuk mengawali tahun kerja 2019 dengan baik dan untuk mengakhiri tahun 2018 secara bersama-sama, pada kesempatan ini juga saya sebagai kabid belum bisa mencapai kerja yang maksimal, karena keberhasilan kabid adalah ditunjang sepenuhnya oleh kepala seksi, namun demikian saya ucapkan terima kasih atas kolaborasi selama ini”, kata dr. Nina.
Selain itu, beliau menekankan penggunaan media sosial untuk penyebaran informasi dan promosi kesehatan.
“Saat ini masyarakat lebih menyukai media sosial sebagai sumber informasi dibandingkan koran, majalah atau buletin, untuk itu Promosi Kesehatan harus bisa memanfaatkan teknologi informasi dalam penyebaran informasi kesehatan baik youtube, Facebook, Twitter, website dan Instagram” tuturnya.
Dalam paparannya juga, beliau mengungkapkan dari capaian realisasi anggaran APBN dan APBD dinilai berhasil karena berada diatas 90% dibandingkan dengan daerah lain yang penyerapan anggarannya masih rendah.
“Kadinkes telah mengintruksikan kepada masing-masing bidang untuk membuat target masing-masing program yang akan direncakanan sepanjang tahun 2019, tolong ini dipetakan dengan baik untuk penjadwalan bagaimana trik-trik yang sudah bisa kita terapkan, mengingat di tahun 2018 kegiatan sudah kita laksanakan dengan baik” ungkapnya.
Dengan demikian setiap program tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, program harus terintergrasi dan saling mendukung satu sama lain. Suatu contoh penanganan stunting, tidak akan berhasil jika hanya diintervensi spesifik oleh seksi Kesga, tetapi harus dibarengi dari intervensi lintas program dan lintas sektor.
“Akhir Tahun 2018 saya ikuti perjalanan seksi kesehatan lingkungan dimana 5 (lima) desa mendapat suntikan dana untuk pembuatan jamban dan cuci tangan dapat dilaksanakan dengan baik berpacu dengan waktu serta tetap terserap, sebenarnya ujung-ujungnya kita mensupport masyarakat untuk hidup bersih dan sehat” puji dr. Nina
Rapat ini selain pemaparan Kepala Bidang juga diikuti oleh pemaparan capaian program masing-masing Kepala Seksi yang ada diantaranya Kasie Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Nancy Pembengo, S. Si, Kasie Kesehatan lingkungan dan Kesehatan Olahraga Sabri Panigoro, S.KM., M. Kes., dan Kasie Kesehatan Keluarga, Pengendalian Penduduk, KB dan Gizi Syafiin S. Napu, SKM, M.Kes. (TIK)
Rilis : MD
Editor : Nancy Pembengo