Kota Gorontalo, Dinkesprov – Data kebutuhan dan penggunaan obat harus di laporkan dan diinput dalam aplikasi pelaporan sehingga bisa memberikan informasi baik kebutuhan maupun obat dan logistik yang telah digunakan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa saat memberikan arahan pada kegiatan Evaluasi Program dan Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Selasa (24/10/2023) di Grand Q Hotel Kota Gorontalo.
Anang menjelaskan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dalam pelayanan kefarmasian yaitu melakukan pengawasan dan peredaran sediaan farmasi yang dilakukan pada pedagang besar farmasi, apotik dan gudang penyimpanan untuk memastikan kualitas obat tetap terjaga.
Dalam upaya menjaga kualitas obat dan vaksin, Anang mengungkapkan temuannya terkait laporan imunisasi dan vaksinasi tinggi tetapi risiko terkena Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) masih terjadi.
“Mungkin prosedur sudah sesuai dan vaksin belum expire tetapi jangan sampai penyimpanan yang tidak sesuai dan distribusi yang tidak aman menyebabkan kualitas vaksin menurun karena tidak terjaga dengan baik,” ungkap Anang.
Kondisi ini jangan sampai seperti menerima vaksin palsu semua prosedur sudah dilakukan tetapi pada proses tidak dilakukan dengan baik.

Pada kesempatan itu, Anang memberikan apresiasi kepada pengelola kefarmasian Kabupaten/Kota yang telah melaporkan melalui aplikasi. Sistem Elektronik Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian (Selena).
“Target dari Kemenkes aplikasi Selena ini harus terinput 85%, tapi dari Kabupaten/Kota ada yang sudah menginput 100% yaitu Kabupaten Boalemo, tentu hal ini tidak lepas dari motivasi yang diberikan kepada puskesmas agar menginput aplikasi Selena sehingga data termutakhirkan,” ungkap Anang penuh antusias.
Walau demikian, masih ada kabupaten masih rendah dan yang belum mencapai target hal ini terus di dorong agar puskesmas dapat segera memaksimalkan inputan aplikasi Selena.
“Tadi pengalaman baik dari ibu Badria di Boalemo mereka melakukan monitoring secara aktif melalui grup WA saja dan itu kita sudah sarankan agar diikuti oleh teman-teman lain dari kabupaten/kita, kami dari provinsi melakukan monitoring dengan kunjungan lapangan dan juga sekaligus pemantauan aplikasi” ungkap Anang.
Harapannya dengan pengisian aplikasi ini laporan bisa tersusun dengan baik dan dapat dipantau secara real time dan terupdate.
“Untuk itu maksimalkan, Kemenkes punya transformasi digital karena itu laporan diharapkan tersusun dengan baik dan sesuai dan laporan terupdate sehingga bisa dimanfaatkan dalam perencanaan kebutuhan obat,” pungkas Anang.
Kadinkes Anang memberikan apresiasi kepada pengelola program kefarmasian kabupaten Boalemo yang berhasil mencapai 100% inputan aplikasi Selena.
Rilis : MD/ILB
Videografer/Foto : SIRB/Zhya
Editor : Nancy Pembengo
Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram