Dinkesprovgorontalo- Audit maternal perinatal (AMP) adalah proses penelaahan bersama kasus kesakitan dan kematian ibu dan perinatal serta penatalaksanaannya, dengan menggunakan berbagai informasi dan pengalaman dari suatu kelompok terdekat, untuk mendapatkan masukan mengenai intervensi yang paling tepat dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan KIA disuatu wilayah.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. H. Triyanto S. Bialangi, M.Kes pada saat membuka Pertemuan Audit Maternal Perinatal (AMP) Tingkat Provinsi Gorontalo, Senin (23/07/2018) di Hotel Grand Q Kota Gorontalo.
Dikatakannya, Audit maternal perinatal merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan dan kematian dimasa yang akan datang.
“Penelusuran ini memungkinkan tenaga kesehatan menentukan hubungan antara faktor penyebab yang dapat dicegah dan kesakitan/kematian yang terjadi. Dengan kata lain, istilah audit maternal perinatal merupakan kegiatan death and case follow up“, terang Kadinkes.
Dengan demikian, menurut dr. Triyanto, kegiatan audit ini berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan dengan pendekatan pemecahan masalah. Dalam kaitannya dengan pembinaan, dr. Triyanto mengatakan, ruang lingkup wilayah dibatasi pada kabupaten/kota, sebagai unit efektif yang mempunyai kemampuan pelayan obstetrik-perinatal dan didukung oleh pelayanan KIA sampai ketingkat masyarakat.
Lebih lanjut dikatakan, pengembangan upaya peningkatan mutu pelayanan pada saat ini mengarah kepada patient safety yaitu keselamatan dan keamanan pasien. Salah satu isi dari program patient safety adalah penetapan norma, standard dan pedoman global mengenai pengertian, pengaturan dan pelaporan dalam melaksanakan kegiatan pencegahan dan penerapan aturan untuk menurunkan resiko. Sedangkan upaya pencegahan sekaligus penerapan aturan untuk menurunkan resiko kematian ibu dan bayinya dapat ditelusuri dengan Audit Maternal Perinatal (AMP).
Dalam paparannya, Kadinkes juga mengungkapkan tentang capaian angka kematian ibu dan anak di Provinsi Gorontalo. Dikatakannya, Angka Kematian Ibu merupakan salah satu target yang hingga saat ini masih sulit dicapai di Indonesia maupun di Provinsi Gorontalo, dimana target Nasional menetapkan penurunan AKI hingga 102/100.000 Kelahiran Hidup.
Indikator Angka Kematian Ibu sangat dibutuhkan daerah sebagai tolok ukur dalam pencapaian program bidang kesehatan, meskipun untuk Provinsi Gorontalo jumlah kelahiran hidup belum mencapai 100.000.
“Guna mengukur keberhasilan program yang telah ditargetkan maka setiap tahunnya tetap menghitung capaian kinerja AKI dengan membandingkan jumlah kematian dengan kelahiran hidup dalam konstanta 100.000 KH”, ungkap Kadinkes.
Kadinkes dr. Triyanto juga mengungkapkan, adanya angka kematian ibu yang tinggi disebabkan berbagai permasalahan kesehatan ibu yang semakin kompleks, di antaranya karena berbagai penyakit degeneratif, masalah gizi ibu hamil dan anemia yang menjadi penyebab tidak langsung kematian ibu.
Sebagai penutup, Kadinkes mengatakan strategi kunci untuk meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal adalah Mendekatkan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir yang berkualitas kepada masyarakat. (Admin)
Semoga dengan pertemuan AMP, angka kematian ibu dan anak semakin menurun atau tidak ada lagi, dan semua tenaga kesehatan semakin profesional dalam melayani masyarakat terutama ibu dan anak.
Besar harapan kami bahwa dengan adanya pertemuan AMP ini bisa menunjang mutu pelayanan KIA dan bisa memberikan pengaruh besar dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat