Kota Gorontalo, Dinkesprov – Salah satu permasalahan dan penyebab utama pasien tidak memulai pengobatan Tuberculosis Resisten Obat (TBC RO) adalah jarak Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang jauh dari tempat tinggal pasien dan akses yang sulit. Berdasarkan Enrollment Rate pasien TBC RO di Provinsi Gorontalo sebesar 72%. Sedangkan Target Enrollment Rate TBC RO yang telah ditentukan yakni 94%, sehingga angka ini belum mencapai target.
Pada tahun 2023, program TBC nasional telah melaksanakan kegiatan piloting inisiasi pengobatan TBC RO di Puskesmas untuk mendekatkan akses pelayanan TBC RO dan meningkatkan enrollment rate.
“Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga terutama yang sudah resisten obat agar mereka memahami betuk dampak dari resisten obat kalau tidak diobati dengan baik, dengan begitu diharapkan mereka akan mulai pengobatan, lalu tugas kita berikutnya adalah menjaga agar pengobatan ini berlangsung dengan baik dan sampai sukses supaya betul-betul akan sembuh,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa saat diwawancarai tim Infokom usai membuka acara Sosialisasi Awal Inisiasi Pengobatan TBC RO di Puskesmas yang digelar di Grand Q hotel Gorontalo, Senin (26/02/2024).
Tahun 2024, Provinsi Gorontalo menjadi salah satu provinsi yang dipilih untuk mengimplementasikan Inisiasi Pengobatan TBC RO di Puskesmas. Terdapat 15 Puskesmas di 3 Kabupaten telah terpilih untuk menjadi Puskesmas Inisiasi Pengobatan TBC RO, masing-masing 5 Puskesmas di Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Boalemo.
“Insya Allah setelah inisiasi ini harus dikawal oleh teman-teman dari Dinas Kesehatan Provinsi kesemua puskesmas lalu melihat apabila sudah terdeteksi resisten obat maka harus dijaga betul-betul agar mereka bisa langsung memulai pengobatan,” ucap Anang.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memperkuat komitmen puskesmas yang telah ditunjuk untuk dapat melakukan inisiasi pengobatan TBC serta memperkuat jejaring internal dan eksternal layanan TBC terkait manajemen pasien TBC RO dalam hal administrasi maupun teknis di wilayah sasaran yang akan tertuang di dalam Perjanjian Kerja Sama dengan Rumah Sakit Pengampu yang ada di 3 Kabupaten yaitu RSUD dr. Hasri Ainun Habibie, RSUD Toto Kabila dan RSUD Tani dan Nelayan, sehingga dapat mencapai tujuan utama yaitu meningkatkan proporsi pasien yang memulai pengobatan TBC RO atau Enrollment Rate yang saat ini belum mencapai target untuk provinsi Gorontalo.
Adapun Puskesmas Inisiasi pengobatan TBC RO di Kabupaten Gorontalo yaitu puskesmas Limboto, Limboto barat, Telaga, Tilango dan Pulubala. Untuk Kabupaten Bone Bolango yaitu puskesmas Bonepantai, Kabila Bone, Suwawa, Dumbayabulan dan Suwawa Tengah serta Kabupaten Boalemo yaitu puskesmas Tilamuta, Mananggu, Paguyaman, Bongo II dan Botumoito.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Kepala Bidang P2P dan Kepala Seksi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Direktur Rumah Sakit pengampu, tim ahli klinis yaitu dokter spesialis paru, dokter spesialis penyakit dalam dan Kepala Puskesmas dari 15 puskesmas terpilih.
Rilis : Salsa/MD
Videografer : AIS/Nadia
Foto : Novi/ILB
Editor : Nancy Pembengo
Sosial Media Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo :
Channel Youtube
Facebook Page
Facebook
Twitter
Instagram